-
Mengasuh Anak Berbasis Nilai Budaya Lokal (Menurut John Berry – Cross-Cultural Psychology)
•
John Berry, pakar psikologi lintas budaya, menekankan pentingnya menyesuaikan pengasuhan dengan nilai dan norma budaya yang berlaku. Di Indonesia, nilai seperti gotong royong, hormat kepada orang tua, dan kebersamaan sangat kuat. Orang tua bisa menanamkan nilai-nilai ini melalui cerita rakyat, kegiatan bersama keluarga besar, atau keterlibatan dalam acara adat. Menghargai…
-
Attachment Style Dewasa dan Pengaruhnya terhadap Pola Asuh Anak
•
Penelitian dalam Attachment Theory menunjukkan bahwa gaya kelekatan (attachment style) orang tua saat dewasa—entah itu secure, anxious, avoidant, atau disorganized—mempengaruhi bagaimana mereka memperlakukan anak. Orang tua dengan secure attachment cenderung lebih sabar, terbuka, dan nyaman menghadapi konflik. Sementara mereka yang memiliki kecemasan (anxious) atau menghindar (avoidant) mungkin sulit memberi kelekatan…
-
Menerapkan Konsep “Flow” dari Mihaly Csikszentmihalyi dalam Aktivitas Anak
•
Psikolog Mihaly Csikszentmihalyi memperkenalkan konsep flow, yakni kondisi ketika seseorang tenggelam dalam kegiatan yang menantang tapi menyenangkan. Dalam parenting, ini bisa diterapkan dengan menyediakan kegiatan yang seimbang antara kemampuan dan tantangan anak. Misalnya, anak yang suka menggambar bisa diberi tantangan membuat cerita bergambar. Anak yang senang bermain lego bisa ditantang…
-
Konsep “Emotional Availability” dalam Hubungan Orang Tua dan Anak (Berdasarkan Zeynep Biringen)
•
Dr. Zeynep Biringen memperkenalkan konsep emotional availability—kemampuan orang tua untuk hadir secara emosional dan responsif terhadap kebutuhan anak. Ini bukan sekadar “hadir secara fisik”, tetapi benar-benar terlibat secara empatik. Ketika orang tua hadir dengan kepekaan emosional, anak merasa lebih aman, mudah mengungkapkan diri, dan memiliki fondasi kuat untuk kesehatan mental…
-
Emotional Coaching Menurut John Gottman untuk Anak yang Sehat Emosinya
•
John Gottman, ahli psikologi keluarga, mengembangkan pendekatan Emotional Coaching yang membantu anak mengenali dan mengelola emosinya. Orang tua yang menjadi “pelatih emosi” bukan hanya memvalidasi perasaan anak, tapi juga membantu mengatasinya secara konstruktif. Contohnya, saat anak menangis karena kehilangan mainan, jangan langsung berkata, “Udah, nggak usah nangis!” Tapi katakan: “Kamu…
-
Perkembangan Moral Anak Menurut Lawrence Kohlberg
•
Lawrence Kohlberg mengembangkan teori tahapan perkembangan moral anak, mulai dari tahap awal (menghindari hukuman) hingga tahap lebih tinggi (nilai-nilai universal). Pemahaman ini sangat penting dalam parenting. Anak usia dini cenderung patuh karena takut dihukum. Tapi dengan bimbingan dan diskusi, mereka bisa naik ke tahap berpikir: “Saya tidak mencuri karena itu…
-
Teori Sosial Belajar dari Albert Bandura dalam Membentuk Perilaku Anak
•
Albert Bandura menyatakan bahwa anak belajar dari observasi dan peniruan. Dalam konteks parenting, anak lebih banyak belajar dari apa yang dilihat dibandingkan apa yang didengar. Orang tua perlu menyadari bahwa mereka adalah “model” pertama dan utama. Jika orang tua berkata “jangan berteriak” sambil berteriak, anak lebih mungkin meniru tindakan, bukan…
-
Teori Multiple Intelligences dari Howard Gardner dalam Parenting
•
Howard Gardner mengenalkan teori Multiple Intelligences, yang menyatakan bahwa kecerdasan tidak hanya satu (IQ), tapi terdiri dari banyak jenis seperti linguistik, logika, musikal, kinestetik, visual-spasial, interpersonal, intrapersonal, dan naturalistik. Orang tua yang memahami ini tidak akan memaksakan anak harus unggul di pelajaran sekolah saja. Mereka akan membantu anak mengenali kekuatannya—apakah…