•
John Gottman, ahli psikologi keluarga, mengembangkan pendekatan Emotional Coaching yang membantu anak mengenali dan mengelola emosinya. Orang tua yang menjadi “pelatih emosi” bukan hanya memvalidasi perasaan anak, tapi juga membantu mengatasinya secara konstruktif. Contohnya, saat anak menangis karena kehilangan mainan, jangan langsung berkata, “Udah, nggak usah nangis!” Tapi katakan: “Kamu sedih ya? Itu wajar…
•
Lawrence Kohlberg mengembangkan teori tahapan perkembangan moral anak, mulai dari tahap awal (menghindari hukuman) hingga tahap lebih tinggi (nilai-nilai universal). Pemahaman ini sangat penting dalam parenting. Anak usia dini cenderung patuh karena takut dihukum. Tapi dengan bimbingan dan diskusi, mereka bisa naik ke tahap berpikir: “Saya tidak mencuri karena itu tidak adil,” bukan karena…
•
Albert Bandura menyatakan bahwa anak belajar dari observasi dan peniruan. Dalam konteks parenting, anak lebih banyak belajar dari apa yang dilihat dibandingkan apa yang didengar. Orang tua perlu menyadari bahwa mereka adalah “model” pertama dan utama. Jika orang tua berkata “jangan berteriak” sambil berteriak, anak lebih mungkin meniru tindakan, bukan kata-kata. Memberi contoh yang…
•
Howard Gardner mengenalkan teori Multiple Intelligences, yang menyatakan bahwa kecerdasan tidak hanya satu (IQ), tapi terdiri dari banyak jenis seperti linguistik, logika, musikal, kinestetik, visual-spasial, interpersonal, intrapersonal, dan naturalistik. Orang tua yang memahami ini tidak akan memaksakan anak harus unggul di pelajaran sekolah saja. Mereka akan membantu anak mengenali kekuatannya—apakah itu menggambar, musik, atau…
•
Lev Vygotsky menekankan peran interaksi sosial dalam perkembangan anak. Salah satu konsep penting darinya adalah Zone of Proximal Development (ZPD)—zona antara apa yang bisa anak lakukan sendiri dan apa yang bisa mereka capai dengan bantuan. Orang tua yang responsif memahami kapan harus membantu dan kapan harus mundur. Misalnya, anak yang hampir bisa mengancingkan baju…
•
Alfred Adler menekankan pentingnya rasa memiliki dan kontribusi dalam pengasuhan. Ia percaya bahwa anak-anak ingin merasa berarti dan memiliki tempat di dalam keluarga. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, anak bisa menunjukkan perilaku negatif. Orang tua perlu menciptakan suasana di mana anak merasa dihargai dan dilibatkan. Salah satu caranya adalah dengan memberi tugas rumah tangga…
•
Maria Montessori percaya bahwa anak adalah individu yang mampu belajar dan tumbuh secara mandiri jika diberikan lingkungan yang mendukung dan kesempatan untuk bereksplorasi. Dalam parenting, prinsip Montessori berarti: Menyediakan ruang dan alat yang ramah anak. Memberikan kebebasan dalam batas yang aman. Menghormati ritme perkembangan anak. Misalnya, anak yang diajarkan menyendok makan sendiri di usia…
•
Carol Dweck, seorang psikolog dari Stanford, memperkenalkan konsep growth mindset—keyakinan bahwa kemampuan bisa berkembang melalui usaha, strategi, dan bimbingan. Ini sangat penting dalam dunia parenting. Orang tua sering kali tanpa sadar menanamkan fixed mindset melalui pujian seperti “Kamu memang pintar sekali.” Padahal, lebih baik memuji proses: “Kamu hebat karena terus mencoba meski sulit.” Anak…
•
Thomas Lickona, tokoh penting dalam pendidikan karakter, menekankan bahwa orang tua adalah guru karakter pertama dan utama bagi anak-anak. Pendidikan karakter bukan sekadar mengajarkan moral, tapi juga membiasakan kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai seperti tanggung jawab, jujur, sopan, dan disiplin perlu ditanamkan melalui keteladanan, bukan hanya kata-kata. Misalnya, anak yang dibiasakan mengucap terima…
•
Carl Rogers, pelopor psikologi humanistik, menekankan pentingnya empati, penerimaan tanpa syarat, dan keaslian (genuineness) dalam membangun hubungan yang sehat, termasuk antara orang tua dan anak. Dalam praktik parenting, ini berarti orang tua perlu benar-benar berusaha memahami sudut pandang anak, tidak menghakimi, dan menunjukkan penerimaan bahkan saat anak melakukan kesalahan. Anak yang merasa didengarkan dan…