Setiap anak terlahir dengan fitrah, termasuk fitrah untuk belajar dan mengenal Tuhan. Islam mengajarkan bahwa pendidikan harus disesuaikan dengan fitrah anak, agar proses belajar menjadi alami dan menyenangkan.
Pendidikan yang memaksa anak mengikuti pola belajar yang kaku dan tidak sesuai tahap perkembangan justru bisa mematikan semangat belajar. Sebaliknya, pendekatan Islami akan mempertimbangkan karakter unik setiap anak.
Dengan memahami fitrah anak, guru dapat merancang pembelajaran yang membangkitkan minat dan rasa ingin tahu. Anak merasa dihargai dan nyaman, sehingga mudah menerima ilmu dan nilai-nilai kebaikan.
Dalam konteks bimbel, penting bagi pengelola dan pengajar untuk menyadari bahwa pendekatan Islami tidak hanya soal konten, tetapi juga tentang menghargai proses dan karakteristik peserta didik.
Leave a Reply